Langsung ke konten utama

Kegiatan Visitasi Akreditasi SMKN 1 Senayang








Kegiatan Visitasi Diawali dengan upacara Bendera hari Senin tanggal 31 Agustus 2023, salah satu asesor Bpk. Rianto, M.A bertindak sebagai Pembina upacara, Kemudian dilanjutkan acara Pembukaan Penyampaian Profil sekolah oleh Kepala Sekolah, Penjelasan kegiatan oleh Asesor kemudian penyerahan SPT,  kemudian wawancara dan telaah dokumen Kepala sekolah, wakil Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian, Ka. Perpustakaan, Ka. Lab, Ka. BKK, kemudian Ishoma, lanjut lagi wawancara dengan Wali Kelas, Guru Mapel dan guru BK hingga pukul 16.30. Dilanjutkan esok harinya selasa tanggal 1 Agustus 2023 kegiatan observasi pembelajaran di kelas 10 dan 12, lalu wawancara dengan perwakilan siswa dan pengisian angket, ishoma, dilanjutkan wawancara dengan perwakilan orangtua siswa, komite, IDUKA CDKP Prov. Kepri, tokoh masyarakat dan Alumni smk. Kemudian Kegiatan diskusi Asesor, lalu penutupan, Doa bersama, ucapan kesan dan terima kasih dari pihak sekolah dan asesor, sekolah juga menerima masukan dan saran untuk kemajuan sekolah dari bpk-bpk asesor: Asesor 1 Bpk. Hidayat, S.Pd.I, M.M dan Asesor 2 Bpk Rianto, M.A.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pH Air dan Kematian Ikan Budidaya: Fakta atau Mitos?

pH air adalah salah satu parameter penting yang mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan budidaya. pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air, yang dapat berubah karena berbagai faktor, seperti air hujan, sisa pakan, kotoran ikan, dan aktivitas alga. pH air yang ideal untuk ikan budidaya adalah antara 6-9, tergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan. Namun, apakah benar bahwa pH air yang tidak sesuai dapat menyebabkan kematian ikan budidaya? Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan mengulas beberapa hal berikut:  Akibat pH air yang terlalu asam atau terlalu basa bagi ikan budidaya  Cara mengukur dan mengendalikan pH air kolam  Tips menjaga keseimbangan pH air kolam  Akibat pH Air yang Terlalu Asam atau Terlalu Basa Bagi Ikan Budidaya  pH air yang terlalu asam atau terlalu basa dapat berdampak negatif bagi ikan budidaya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, pH air yang ekstrem dapat menyebabkan iritasi, luka, atau bahkan kematian pada

Genjot Produksi Ikan Nila, Si Emas Hitam Unggulan Indonesia di Pasar Global

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot produksi ikan nila sebagai salah satu komoditas utama perikanan budidaya. Si emas hitam ini memiliki keunggulan seperti tolerasi terhadap kondisi lingkungan, kemampuan tumbuh yang baik, dapat dibudidayakan di air tawar maupun payau, memiliki kandungan protein tinggi, serta harga yang bersaing. Ikan nila saat ini semakin diminati masyarakat, sehingga permintaan pasar meningkat tinggi. Selain untuk konsumsi lokal, permintaan terhadap komoditas ikan nila untuk ekspor terutama dari Amerika Serikat juga tinggi khususnya dalam bentuk fillet.  “Ikan nila atau emas hitam harus terus menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar global. Produktivitasnya harus terus kita tingkatkan” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dilansir dari keterangan tertulis, dikutip Rabu (19/4/2023).  Untuk terus meningkatkan produksi ikan nila, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menyampaikan, bahwa KKP siap

Belajar Budidaya Ikan Melalui PKL (Praktik Kerja Lapangan)

 Sudah merupakan program wajib khusus bagi smk yaitu melaksanakan Praktik Kerja lapangan (PKL) bagi siswanya sebagai wujud praktik nyata penerapan ilmu dengan belajar bekerja dan bekerja sambil belajar. SMKN 1 Senayang yang memiliki program keahlian Perikanan wajib memiliki kompetensi di bidang budidaya ikan mulai dari Pemijahan, pembenihan, pembesaran, pemeliharaan ikan, menyiapan wadah budidaya, pemanenan, pengemasan, analisa usaha budidaya sampai pada bagaimana penjualan hasil kepada pihak konsumen. Untuk tahun pelajaran 2022/2023 PKL dilaksanakan di Balai Budidaya Ikan Kote kabupaten Lingga.